Apakah umur TikTok akan segera tamat di AS?

Posted on 2023-09-27 by superadmin@jkrecord.co.id
JK Media News
...

Masih ingat waktu Donald Trump berniat melarang TikTok di AS pada tahun 2020?

 

Mengutip masalah keamanan data, saat itu Presiden Trump mengeluarkan dua perintah eksekutif yang melarang warga dan bisnis AS melakukan "transaksi" apa pun dengan platform milik ByteDance, kemudian menginstruksikan ByteDance untuk melepaskan bisnis TikTok AS.

 

Juni tahun lalu Presiden Joe Biden mencabut perintah eksekutif Trump, sehingga larangan TikTok di Amerika tampaknya tidak berlaku. Tetapi hari ini nasib TikTok di Amerika kembali berada dalam posisi genting setelah Komisaris FCC Brendan Carr menyerukan penghapusan aplikasi dari Google Play dan Apple App store pada bulan Juni tahun ini.

 

Carr mengirim surat terbuka pada 28 Juni melalui Twitter yang ditujukan kepada CEO Google/Alphabet Sundar Pichai dan CEO Apple Tim Cook, meminta penghapusan aplikasi dari apps store mereka. Carr kembali menyuarakan masalah keamanan data pemerintahan Trump. Ia menulis bahwa, “TikTok tidak seperti yang tampak di permukaan. Bukan juga aplikasi yang berbagi vieo dan meme lucu saja. Aplikasi ini adalah serigala berbulu domba.”

 

 Surat itu mengikuti artikel BuzzFeed yang diterbitkan minggu sebelumnya yang mengklaim data pengguna AS telah diakses dari China melalui platform ini.

 

BuzzFeed melaporkan bahwa data didapat dari 80 pertemuan internal TikTok yang bocor ke public.  Diketahui bahwa  karyawan ByteDance yang berbasis di China telah berulang kali mengakses data nonpublik dari para pengguna TikTok AS.

 

Mengutip paparan BuzzFeed, Carr menyapaikan bahwa  artikel itu hanya memperkuat bukti bahwa TikTok adalah ancaman serius bagi keamanan nasional yang serius.

 

Di bagian lain dari suratnya, Carr mengklaim bahwa, “Pada intinya, TikTok berfungsi sebagai alat pengawasan canggih yang mengumpulkan sejumlah besar data pribadi dan sensitif.”

 

Dia melanjutkan, “Memang TikTok mengumpulkan segala sesuatu mulai dari pencarian dan riwayat penelusuran hingga pola penekanan tombol dan pengenal biometrik, termasuk sidik wajah – yang menurut para peneliti mungkin digunakan dalam teknologi pengenalan wajah yang tidak terkait – dan pola suara. Berarti ada pengumpulan data lokasi serta draf pesan dan metadata, ditambah lagi telah kumpulan teks, gambar, dan video yang seluruhnya disimpan di clipboard perangkat.

 

“Daftar data pribadi dan sensitif yang dikumpulkan berlanjut dari sana. Ini seharusnya tidak mengejutkan. Di dalam perbatasannya sendiri, RRT telah mengembangkan beberapa kemampuan pengawasan paling invasif dan ada di mana-mana di seluruh dunia dalam rangka mempertahankan kendali otoriter.”

 

Seperti yang dilansir TechCrunch, pada 24 Juni TikTok mengumumkan bahwa mereka memigrasikan data pengguna platform AS ke server Oracle yang berlokasi di AS.

 

Mengomentari langkah tersebut dalam suratnya, Carr menyatakan bahwa migrasi tersebut tidak mengatasi masalah yang sedang dibahas ini. Dia menambahkan, “TikTok telah lama mengklaim bahwa data pengguna AS telah disimpan di server di AS, namun representasi itu tidak memberikan perlindungan terhadap data yang diakses dari Beijing.

 

“Apple dan Google telah lama mengklaim untuk mengoperasikan apps store mereka dengan cara yang melindungi privasi konsumen dan menjaga data mereka. Oleh karena itu, saya meminta Anda untuk menerapkan kebijakan App Store Anda ke TikTok dan menghapusnya dari App Store dan Google Play Store karena ketidak-patuhan TikTok pada kebijakan tersebut.”

 

Carr meminta tanggapan dari Apple dan Google pada 8 Juli 2022 jika keduanya memutuskan untuk tidak menghapus TikTok dari apps store mereka

 

Dalam tanggapan terpisah, Carr ingin dua perusahaan raksasa teknologi itu menjelaskan mengapa “akses rahasia data pengguna AS yang pribadi dan sensitif oleh orang-orang yang berlokasi di Beijing ditambah dengan pola representasi dan perilaku menyesatkan TikTok tidak bertentangan dengan salah satu [Apple dan Google] Kebijakan App Store”. MBW

New Release
News